Net Zero Butuh Lahan Sebesar India, Kok Bisa?

Bentang sungai di jantung Amazon. Riset baru di COP30 mengungkap kebutuhan lahan raksasa untuk mencapai target Net Zero dunia. Foto: Paulo Freitas/ Pexels.

SEBUAH riset baru di gelaran COP30 bikin banyak pihak kaget. Dunia ternyata membutuhkan lebih dari satu miliar hektare lahan untuk memenuhi janji penghilangan karbon menuju Net Zero. Angka itu setara luas India, dan hampir mustahil tersedia tanpa risiko sosial dan ekologis yang besar.

Riset itu berasal dari The Land Gap Report 2025 yang dipimpin Universitas Melbourne dan dirilis pada 12 November 2025. Kesimpulannya, banyak negara membangun target iklim berdasarkan kalkulasi lahan yang tidak realistis.

Laporan itu menyebut pemerintah terlalu berharap pada skema penanaman pohon massal, bioenergi, hingga proyek penangkapan karbon yang makan ruang besar. Dampaknya bisa fatal. Akan terjadi penggusuran masyarakat adat, konflik lahan, ancaman ketahanan pangan, dan tertundanya pengurangan emisi yang seharusnya dilakukan sekarang.

Kate Dooley, penulis utama laporan, mengatakan dunia keliru fokus. “Negara-negara mengabaikan perlindungan hutan sebagai pilar utama tujuan iklim mereka,” kata Dooley, dikutip Down to Earth, Kamis (13/11/2025).

Masalahnya Ada di Sistem Ekonomi Global

Laporan ini menyoroti satu hal penting, hilangnya hutan bukan sekadar isu kurang pendanaan hijau. Penyebab utamanya justru struktur ekonomi global yang mendorong eksploitasi.

Baca juga: NZBA Bubar, Nasib Komitmen Net-Zero Perbankan Dipertanyakan

Tekanan utang, penghindaran pajak, dan aturan perdagangan membuat banyak negara bergantung pada ekspansi komoditas dan penebangan kayu. Akibatnya, deforestasi tetap berjalan meski dunia sudah berjanji menghentikannya pada 2030.

Rebecca Ray dari Global Development Policy Center, Boston University, menyebut masalahnya secara gamblang:

“Ancaman terbesar bagi hutan bukanlah kurangnya pendanaan hijau, melainkan sistem ekonomi global yang menghargai eksploitasi.”

Suasana ruang perundingan di COP30, Belém. Isu kesenjangan lahan, perlindungan hutan, dan hak masyarakat adat menjadi salah satu fokus utama negosiasi. Foto: Ricardo Stuckert/Kantor Kepresidenan Brasil.
Dua Kesenjangan yang Bikin Target Iklim Melenceng

Laporan ini mengidentifikasi dua “gap” besar:

1. Kesenjangan Lahan

Lahan yang dibutuhkan untuk proyek penghilangan karbon lebih besar daripada yang tersedia. Target negara-negara sangat berlebihan.

Baca juga: 31 Juta Kilometer Persegi Lahan Dunia Telah Berubah, Apa Risikonya?

2. Kesenjangan Hutan

Komitmen mengakhiri deforestasi pada 2030 bertabrakan dengan kenyataan lapangan. Dengan kebijakan sekarang, dunia bisa kehilangan 4 juta hektare hutan per tahun, ditambah 16 juta hektare yang terdegradasi.

Solusi yang Ditawarkan: Bereskan Sistemnya, Bukan Tambah Lahan

Para peneliti memberikan sejumlah rekomendasi:

  • Pengurangan utang negara berkembang supaya mereka tidak menjual hutan demi bertahan.
  • Reformasi pajak untuk menekan aliran uang gelap dan memperkuat pendapatan publik.
  • Revisi aturan perdagangan agar pangan berkelanjutan dan petani kecil ikut diperhitungkan.

Baca juga: NZAM Bangkit Lagi, tapi Janji Nol Emisi Kini Jadi Tanda Tanya

Pesan akhirnya jelas. Net Zero tidak bisa dicapai dengan menukarkan hutan dengan tanaman industri.

Dooley menutup dengan kalimat yang kini ramai dibahas di COP30.

“Hutan adalah infrastruktur garda depan untuk planet yang layak huni.”

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *