OpenAI Raih Pendanaan Raksasa, Siap Kuasai Era AI Superkomputasi

OpenAI mengamankan pendanaan terbesar dalam sejarah perusahaan teknologi privat, mendorong valuasinya hingga USD 300 miliar. Foto: Matheus Bertelli/ Pexels.

PERUSAHAAN pembuat ChatGPT, OpenAI, kembali mencatat sejarah dengan mengamankan pendanaan sebesar USD 40 miliar atau sekitar Rp 664 triliun. Ini menjadi pendanaan terbesar yang pernah diterima perusahaan teknologi privat, mendongkrak valuasinya hingga USD 300 miliar.

Dengan angka ini, OpenAI kini sejajar dengan ByteDance, induk TikTok, sebagai perusahaan privat dengan valuasi tertinggi kedua di dunia, hanya kalah dari SpaceX.

Suntikan Dana Bertahap, Syarat Ketat

Pendanaan ini akan diberikan dalam dua tahap. Pada tahap awal, OpenAI akan menerima USD 10 miliar, dengan SoftBank menyumbang USD 7,5 miliar dan sisanya berasal dari Microsoft, Coatue, Altimeter, serta Thrive.

Baca juga: 92 Persen Pekerja Kantoran Indonesia Pakai AI, Kalahkan Persentase Global

Sisanya, sebesar USD 30 miliar, akan dicairkan pada akhir 2025. Namun, OpenAI harus lebih dulu beralih menjadi perusahaan for-profit. Jika gagal memenuhi syarat tersebut, perusahaan yang dipimpin Sam Altman ini berisiko kehilangan seperempat dari dana yang dijanjikan.

Fokus pada Infrastruktur dan Riset AI

Kucuran dana ini akan mempercepat pengembangan AI OpenAI. Sekitar USD 18 miliar dialokasikan untuk Stargate, proyek kolaborasi OpenAI, SoftBank, dan Oracle yang bernilai USD 500 miliar. Stargate akan membangun pusat data AI raksasa dalam empat tahun ke depan, mendukung pengolahan data yang lebih canggih dan efisien.

Baca juga: Jejak Karbon ChatGPT Setara 260 Penerbangan Tiap Bulan

Selain itu, OpenAI juga berencana meluncurkan open-weight language model dengan penalaran tingkat lanjut dalam beberapa bulan ke depan. Fitur ini diyakini akan semakin meningkatkan kemampuan AI generatif mereka.

Pertumbuhan Masif, Tapi Masih Bakar Uang

ChatGPT, produk utama OpenAI, kini melayani 500 juta pengguna setiap minggu. Bahkan, dalam satu jam setelah merilis fitur yang bisa mengubah foto menjadi ilustrasi ala Studio Ghibli, OpenAI mencatat tambahan satu juta pengguna baru.

Namun, di balik pertumbuhan ini, OpenAI masih menghadapi tantangan finansial. Tahun ini, pendapatan perusahaan diperkirakan mencapai USD 12,7 miliar, naik drastis dari USD 3,7 miliar pada tahun lalu. Meski begitu, laporan Bloomberg menyebut OpenAI baru bisa mencatatkan arus kas positif pada 2029, saat pendapatannya diprediksi mencapai USD 125 miliar.

Baca juga: Disruptor Kini Terdisrupsi, Akhir Era atau Awal Babak Baru?

Pendanaan besar ini menjadi bukti betapa pentingnya AI dalam lanskap teknologi masa depan. Dengan infrastruktur yang semakin kuat dan pengembangan AI yang terus berkembang, OpenAI siap bersaing di era superkomputasi yang semakin kompetitif. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *