Telepon Rahasia Terbongkar, Thailand–Kamboja di Ujung Bara

PM Thailand Paetongtarn Shinawatra tampak serius saat menyimak percakapan penting di tengah sorotan publik soal skandal telepon dengan Hun Sen. Foto: Instagram/ @ingshin21.

Mulamula.idBaru sepuluh bulan menjabat, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menghadapi badai politik. Sebuah rekaman percakapan pribadinya dengan mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, bocor ke publik dan memantik kemarahan.

Dalam rekaman berdurasi 17 menit itu, Paetongtarn menyebut Hun Sen sebagai “paman” dan berbicara tentang konflik perbatasan kedua negara—isu sensitif yang selama ini dipenuhi ketegangan dan trauma sejarah.

Yang membuat publik Thailand geram bukan hanya isi percakapan itu, tetapi juga nada akrab dan sikap terlalu permisif sang pemimpin terhadap mantan tokoh kuat Kamboja tersebut. Dalam percakapan itu, Paetongtarn bahkan terdengar menawarkan bantuan pribadi jika Hun Sen membutuhkan sesuatu.

Guncangan Politik dari Dalam Koalisi

Dampak dari skandal ini tidak berhenti pada opini publik. Koalisi pemerintah pun mulai runtuh. Partai Bumjaithai—mitra terbesar kedua dalam koalisi Pheu Thai—secara resmi menarik dukungan. Langkah ini melemahkan posisi Paetongtarn di parlemen dan membuka kemungkinan krisis politik lanjutan jika partai lain ikut hengkang.

PM Thailand Paetongtarn Shinawatra tampak serius saat menyimak percakapan penting di tengah sorotan publik soal skandal telepon dengan Hun Sen. Foto: Instagram/ @hunsencambodia.

Pihak oposisi menyebut Paetongtarn telah membahayakan kepentingan nasional. Mereka menilai sang perdana menteri tunduk pada tekanan luar dan tidak mampu menjaga rahasia diplomatik. Akademisi politik dari Universitas Chulalongkorn bahkan menyebut, “Kepergiannya hanya soal waktu.”

Api Lama di Perbatasan

Pemicunya adalah ketegangan lama antara Thailand dan Kamboja. Batas darat sepanjang 817 kilometer antara kedua negara masih menyimpan bara, sisa dari penetapan batas era kolonial Prancis. Pada Mei lalu, seorang tentara Kamboja tewas dalam insiden tembak-menembak di wilayah sengketa Segitiga Zamrud, titik temu antara Thailand, Kamboja, dan Laos.

Percakapan yang bocor memperlihatkan upaya Paetongtarn meredam situasi lewat jalur pribadi, dengan mengatakan pada Hun Sen agar tidak percaya pada “pihak seberang”—sinyal ketegangan antara pemerintah dan militer Thailand sendiri.

Resonansi Regional dan Balas Dendam Diplomatik

Tak berhenti di Bangkok, efek skandal ini terasa lintas batas. Pemerintah Kamboja, yang merasa dirugikan oleh insiden perbatasan, merespons dengan langkah-langkah simbolik. Mereka menghentikan impor produk Thailand, melarang siaran drama televisi Thailand, hingga mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional.

Thailand membalas dengan pengawasan ketat di perbatasan dan mengancam memutus suplai listrik ke kota-kota Kamboja. Situasi ini menghidupkan kembali ketegangan seperti pada 2011, ketika dua negara berseteru di sekitar Candi Preah Vihear—warisan dunia UNESCO—yang menyebabkan korban jiwa dan ribuan orang mengungsi.

Keluarga, Kuasa, dan Krisis

Kedekatan keluarga Shinawatra dan keluarga Hun bukan rahasia. Hubungan personal antara Paetongtarn dan Hun Sen mewarisi persahabatan ayah mereka—Thaksin Shinawatra dan Hun Sen senior—yang saling menganggap sebagai “saudara baptis.” Namun, hubungan keluarga kini berubah menjadi beban politik yang berat.

Paetongtarn Shinawatra, perdana menteri termuda Thailand, didesak mundur akibat ekses skandal percakapan telepon yang bocor ke publik. Foto: Instagram/ @ingshin21.

Sebagian kalangan menilai Paetongtarn terlalu mengandalkan hubungan pribadi dalam urusan negara. Dalam konteks politik Thailand yang tengah rapuh pasca penggulingan perdana menteri sebelumnya, setiap langkah yang keliru bisa berujung pada kejatuhan.

Kini, publik dan elit politik menanti: akankah Paetongtarn bertahan, atau menyusul pendahulunya yang tersingkir oleh badai politik internal? ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Dukung Jurnalisme Kami: https://saweria.co/PTMULAMULAMEDIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *