
JAKARTA, mulamula.id – Cuaca dingin mendadak yang terasa di sejumlah wilayah Indonesia belakangan ini membuat banyak warganet kebingungan. Di media sosial, keluhan soal suhu yang tak biasa di wilayah tropis ini membanjiri lini masa. Bahkan, kata “dingin” sempat menjadi trending topic di platform X pada Kamis (19/6) pagi.
Banyak pengguna X mengekspresikan rasa heran karena udara terasa menusuk, termasuk di wilayah yang biasanya panas seperti Bekasi dan Jakarta. Di Bandung, Solo, dan Yogyakarta, keluhan serupa juga muncul. Fenomena ini, ternyata, bukan hal baru dalam dunia meteorologi.
Fenomena Bediding, Udara Dingin Musim Kemarau
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca dingin ini adalah bagian dari fenomena yang dikenal sebagai bediding. Fenomena ini lazim terjadi saat musim kemarau, terutama di wilayah Jawa dan Bali.
Pada musim ini, curah hujan minim dan langit lebih sering cerah tanpa awan. Kondisi ini membuat panas dari permukaan bumi yang diserap siang hari cepat dilepaskan kembali ke atmosfer malam harinya. Akibatnya, suhu udara turun drastis pada malam hingga pagi hari.
“Bediding terjadi karena berkurangnya kelembapan dan tutupan awan, membuat radiasi panas bumi lepas langsung ke atmosfer,” jelas BMKG dalam keterangannya.
Dipengaruhi Monsun Australia
Kondisi cuaca dingin ini juga diperkuat oleh aliran udara dari Australia yang sedang mengalami musim dingin. Pada bulan Juli, angin timuran atau monsun Australia membawa udara dingin ke selatan Indonesia, seperti Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.
Baca juga: Fenomena Bediding: Suhu Dingin Ekstrem di Musim Kemarau Indonesia
Meskipun matahari bersinar cerah di siang hari, suhu tetap terasa rendah karena pengaruh udara dingin dari selatan. Jadi, bukan hanya malam dan pagi, udara siang hari pun bisa terasa sejuk atau bahkan dingin di beberapa tempat.
Naik Turun Suhu Ekstrem Bisa Terjadi
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebut fenomena bediding kerap terjadi di antara Mei hingga Agustus. Meski suhu malam dan pagi menurun tajam, siang harinya justru bisa terasa sangat panas.
“Biasanya ditandai dengan kontras suhu yang ekstrem, dari dingin menjelang pagi hingga panas saat siang,” kata Guswanto.
Jadi, jika Anda merasa seperti “masuk angin” belakangan ini, belum tentu Anda sakit. Bisa jadi, Anda sedang merasakan dampak alamiah dari bediding, yang tahun ini terasa lebih luas dan intens. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.
Dukung Jurnalisme Kami: https://saweria.co/PTMULAMULAMEDIA