Hollywood Bergerak, Dana Pensiun Diminta Putus dari Energi Kotor

Mobil klasik melintasi jalanan Los Angeles dengan latar ikonik tulisan “Hollywood”, simbol industri hiburan yang kini turut bersuara soal krisis iklim. Foto: Daniel Semenov/ Pexels.

HOLLYWOOD bukan hanya panggung untuk pertunjukan glamor. Kini, para bintangnya mulai memainkan peran penting dalam perjuangan iklim. Lebih dari 200 anggota Screen Actors Guild dan American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA), termasuk nama-nama besar seperti Jane Fonda, Don Cheadle, dan Mark Ruffalo, mendesak pengelola dana pensiun mereka untuk mengakhiri investasi di perusahaan bahan bakar fosil.

Melalui surat terbuka, para aktor meminta agar SAG-Producers Pension Plan, dana pensiun senilai lebih dari 5 miliar dolar AS, mencabut dana lebih dari 100 juta dolar AS yang saat ini ditanamkan di sektor minyak dan gas. Tuntutan mereka jelas: dana pensiun harus mencerminkan nilai-nilai keberlanjutan yang sejalan dengan masa depan energi bersih.

Divestasi demi Masa Depan Finansial dan Iklim

Surat tersebut menjadi bagian dari kampanye bertajuk Retire Big Oil, yang mendorong pergeseran dari investasi kotor ke investasi hijau. Para penggagasnya tidak hanya menyoroti dampak ekologis, tetapi juga risiko finansial. Mengutip data indeks sektor S&P Global, mereka menunjukkan bahwa sektor bahan bakar fosil mencatatkan kinerja terburuk dalam dekade terakhir, membuatnya tidak hanya tidak etis, tetapi juga tidak menguntungkan secara ekonomi.

Baca juga: PBB Desak Pengalihan Subsidi Fosil untuk Energi Bersih

“Dunia bergerak cepat menuju energi bersih. Mencabut investasi dari Big Oil adalah pilihan logis, baik secara moral maupun finansial,” tegas Don Cheadle, salah satu tokoh yang vokal dalam kampanye ini, mengutip ESG Dive.

Tuntutan Realokasi Dana untuk Investasi Hijau

Kampanye ini juga mendorong agar dana pensiun mengalokasikan kembali setidaknya 10 persen dari investasi yang ditarik ke sektor yang ramah lingkungan dalam lima tahun ke depan. Para aktor percaya bahwa langkah ini akan memperkuat portofolio investasi dan membawa dampak sosial positif, sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan dan keadilan sosial.

Jalanan khas Los Angeles dengan latar tulisan “Hollywood” yang legendaris, saksi bisu perubahan sikap industri film terhadap isu lingkungan. Foto: Roberto Nickson/ Pexels.

Kebakaran hutan dahsyat yang melanda Los Angeles pada Januari lalu turut memantik kesadaran akan urgensi krisis iklim. Bencana tersebut menjadi latar kuat yang mempertegas kebutuhan mendesak untuk memutus ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Baca juga: Kurangi Emisi, Atau Dunia Tak Lagi Bisa Diasuransikan

Divestasi Global Terus Menguat

Fenomena ini bukan gerakan tunggal. Menurut Global Fossil Fuel Divestment Commitments Database, sebanyak 1.667 institusi di seluruh dunia telah melakukan divestasi dari sektor fosil. Mayoritas berasal dari organisasi keagamaan, pendidikan, dan lembaga dana pensiun. Total aset yang dialihkan dari sektor ini mencapai lebih dari 40 triliun dolar AS.

Baca juga: Jejak Emisi Perusahaan Energi Fosil Sebabkan Kerugian Rp 471 Kuadriliun

Todd Paglia dari Stand.earth menilai SAG-Producers Pension Plan punya peluang menjadi pelopor di sektor hiburan. “Dengan investasi yang bertanggung jawab secara lingkungan, dana pensiun ini tidak hanya memberi perlindungan finansial, tetapi juga masa depan yang lebih aman bagi planet ini,” katanya.

Langkah yang diambil komunitas aktor SAG-AFTRA ini memperlihatkan bahwa perubahan bisa datang dari mana saja, bahkan dari dunia hiburan. Dan ketika sorotan kamera meredup, para bintang ini memilih tetap bersinar, membela bumi dari balik layar. ***

Artikel ini hasil kolaborasi antara Mulamula.id dan SustainReview.id, untuk menghadirkan wawasan mendalam seputar isu keberlanjutan dan transformasi hijau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *