JAKARTA, Mulamula.id – Gelombang peretasan melanda industri perhotelan Indonesia. Ratusan akun Google Bisnis hotel di berbagai daerah dibajak. Informasi kontak dan rekening diubah oleh pelaku. Hotel kehilangan kendali atas akun mereka. Pelanggan jadi sasaran penipuan. Ancaman ini belum mereda. Industri dalam situasi genting. Peretasan harus dihentikan sebelum semakin banyak korban jatuh.
Detail Peristiwa
Peretasan dimulai pada Minggu (11/8/2024) dan hingga Selasa (13/8/2024) masih berlangsung. Peretasan ini mempengaruhi hotel-hotel di Jakarta, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, mengungkapkan bahwa peretas menargetkan akun-akun Google Bisnis yang belum terverifikasi, mengambil alih kontrol, dan mengganti informasi penting seperti nomor telepon dan rekening bank.
Modus Operandi
Peretas melakukan serangan dengan teknik yang mirip dengan phising. Mereka mengganti informasi kontak pada akun Google Bisnis hotel dengan nomor telepon penipu.
Saat pelanggan mencoba menghubungi hotel melalui informasi yang diperbarui, mereka diarahkan untuk berbicara dengan penipu.
Teknik ini memungkinkan peretas untuk mengelabui pelanggan dan berpotensi mendapatkan informasi atau uang dari mereka.
Dampak dan Respons
PHRI saat ini sedang mendata total hotel yang terkena dampak, dengan jumlah sementara 156 hotel di Jawa Tengah, 60 di Sumatera Barat, 92 di Jawa Timur, dan 18 di Sulawesi Tengah.
Meskipun belum ada laporan resmi mengenai kerugian finansial, modus ini menunjukkan adanya risiko signifikan terhadap keamanan informasi digital.
PHRI berencana untuk melaporkan insiden ini kepada pihak berwajib dan mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menghubungi hotel.
Pelanggan disarankan untuk selalu memverifikasi informasi melalui situs resmi atau saluran terpercaya lainnya. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.