
TIDAK banyak yang tahu, Indonesia ternyata memiliki tujuh Istana Kepresidenan yang tersebar di berbagai daerah. Setiap istana ini tidak hanya menjadi simbol kekuasaan, tetapi juga menyimpan warisan sejarah panjang bangsa.
Dari Jakarta hingga Bali, dari puncak Gunung Gede hingga ke ibu kota baru di Kalimantan, setiap bangunan ini menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam perjalanan negeri ini.
Keberadaan istana-istana tersebut bukan sekadar tempat tinggal presiden. Tetapi, juga pusat dari berbagai kegiatan kenegaraan, pertemuan internasional, hingga tempat penyusunan kebijakan strategis yang berdampak besar bagi negara.
Sarat Makna Filosofis
Dengan arsitektur yang megah dan penuh makna filosofis, Istana Kepresidenan di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya. Sekaligus dinamika sejarah yang membentuk wajah republik ini.
Berikut adalah rangkuman tujuh Istana Kepresidenan yang tersebar di Nusantara. Mulai dari Istana Merdeka yang menjadi saksi pengakuan kedaulatan Indonesia, hingga Istana Garuda yang megah di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Daftar Istana Kepresidenan di Indonesia:
- Istana Merdeka, Jakarta – Terletak di jantung ibu kota, Istana Merdeka merupakan salah satu istana paling ikonik. Dibangun pada masa kolonial Belanda pada 1879, istana ini menjadi saksi penting penandatanganan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 1949. Kini, Istana Merdeka berfungsi sebagai kediaman resmi Presiden Republik Indonesia dan menjadi pusat berbagai kegiatan kenegaraan.
- Istana Negara, Jakarta – Bersebelahan dengan Istana Merdeka, Istana Negara adalah pusat pemerintahan untuk berbagai upacara resmi. Seperti pelantikan pejabat tinggi negara dan jamuan kenegaraan. Selain itu, istana ini juga menjadi tempat pelaksanaan berbagai acara besar, baik nasional maupun internasional.
- Istana Bogor, Jawa Barat – Awalnya berfungsi sebagai tempat peristirahatan pejabat kolonial Belanda, Istana Bogor kemudian berubah fungsi menjadi salah satu kantor kepresidenan. Di sinilah berbagai pertemuan penting, seperti Konferensi Lima Negara pada 1954 dan pertemuan para pemimpin APEC pada 1994, berlangsung.
- Istana Yogyakarta (Gedung Agung) terkenal juga sebagai Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta memiliki nilai historis yang tinggi. Selama tiga tahun (1946-1949), Yogyakarta menjadi ibu kota sementara Indonesia. Dan gedung ini berfungsi sebagai kantor serta kediaman resmi Presiden Soekarno. Setelah kembali ke Jakarta, gedung ini menjadi tempat penerimaan tamu negara.
- Istana Cipanas, Jawa Barat – Terletak di kaki Gunung Gede, Istana Cipanas adalah salah satu tempat peristirahatan presiden yang terkenal dengan suasana sejuk dan pemandian air panas alaminya. Dibangun pada 1742, istana ini berkelilingkan taman yang indah dan bangunan bersejarah. Di antaranya Paviliun Yudistria dan Gedung Bentol yang digunakan Presiden Soekarno sebagai tempat mencari inspirasi.
- Istana Tampaksiring, Bali – Dibangun setelah kemerdekaan Indonesia, Istana Tampaksiring di Bali dirancang oleh Presiden Soekarno sebagai tempat peristirahatan bagi presiden dan tamu negara. Istana ini juga sering digunakan sebagai tempat pertemuan dan konferensi internasional. Dan juga menjadi destinasi wisata yang terbuka untuk masyarakat umum pada waktu-waktu tertentu.
- Istana Garuda, IKN (Ibu Kota Nusantara), Kalimantan Timur – Sebagai bagian dari rencana pemindahan ibu kota negara, Istana Garuda yang terletak di IKN Kalimantan Timur akan menjadi pusat kegiatan pemerintahan baru. Dengan desain berbentuk burung Garuda yang melambangkan persatuan bangsa, istana ini diharapkan menjadi simbol sinergi antara seni, teknologi, dan masa depan Indonesia.

Saksi Perjalanan Bangsa
Setiap Istana Kepresidenan tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai saksi dari perjalanan panjang bangsa ini. Mereka menyimpan berbagai kisah, mulai dari perjuangan kemerdekaan hingga momen-momen penting dalam diplomasi internasional.
Baca juga: Merayakan Kemerdekaan dengan Ikon Baru: Istana Garuda di IKN
Kunjungan ke salah satu dari tujuh istana ini akan membawa kita lebih dekat kepada sejarah, budaya, dan kekuatan simbolik yang menyertai setiap bangunannya. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.