Thailand, Negeri yang Menegaskan Kebebasannya

Bangkok, ibu kota Thailand, mencerminkan semangat kebebasan yang melatarbelakangi perubahan nama negara dari Siam ke Thailand. Foto: allPhoto Bangkok/ Pexels.
Pengantar Redaksi

Tidak semua perubahan nama negara terjadi karena penjajahan atau konflik politik. Beberapa negara melakukannya sebagai bagian dari identitas nasional yang lebih kuat. Thailand adalah salah satunya. Dulu terkenal sebagai Siam, negara ini mengubah namanya untuk menegaskan jati diri sebagai bangsa yang merdeka.

Dari Siam ke Thailand, Nama yang Bermakna Kebebasan

Coba sebutkan satu negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa asing. Jawabannya? Thailand.

Namun, tahukah kamu bahwa sebelum 1939, negara ini terkenal dengan nama Siam? Nama itu sudah digunakan selama berabad-abad dan muncul dalam banyak catatan sejarah dunia. Tapi mengapa tiba-tiba berubah?

Jawabannya ada pada arti kata “Thai”, yang dalam bahasa lokal berarti “bebas”. Pemimpin Thailand saat itu, Jenderal Phibunsongkhram, ingin menunjukkan bahwa negerinya adalah bangsa yang merdeka, mandiri, dan tidak tunduk pada pengaruh asing.

Baca juga: Sri Lanka, dari Ceylon ke Identitas Baru

Keputusan ini bukan hanya sekadar perubahan nama di atas kertas, tetapi juga bagian dari upaya membangun nasionalisme Thailand yang lebih kuat di tengah perubahan global.

Sempat Kembali ke Siam, Lalu Kembali Lagi ke Thailand

Yang menarik, perubahan nama ini sempat mengalami tarik-ulur. *

  • 1939: Siam resmi menjadi Thailand di bawah kepemimpinan Phibunsongkhram.
  • 1945: Setelah Perang Dunia II berakhir, nama Siam dikembalikan.
  • 1949: Thailand kembali digunakan, dan hingga kini, nama itu tetap bertahan.
Kuil Wat Pho di Bangkok, salah satu simbol budaya Thailand, tetap megah di tengah perubahan dari Siam ke Thailand. Foto: Sayantan Das/ Pexels.

Alasan perubahan ini lebih dari sekadar politik. Thailand ingin membangun citra yang lebih modern dan mencerminkan identitas bangsa yang bersatu, bukan sekadar kumpulan etnis berbeda.

Thailand dalam Angka
  • Luas wilayah: 513.120 km² (hampir setara dengan Pulau Kalimantan
  • Jumlah penduduk: 71,6 juta jiwa (2023)
  • PDB nominal (2023): $540 miliar
  • PDB per kapita (2023): $7.570

Ekonomi Thailand bertumpu pada sektor pariwisata, manufaktur, dan ekspor beras. Negara ini juga terkenal sebagai “Dapur Dunia” karena perannya sebagai eksportir produk makanan global.

Dampak Perubahan Nama *
  • Identitas nasional lebih kuat: Nama Thailand memberi rasa kebanggaan dan menegaskan jati diri sebagai bangsa yang bebas.
  • Citra internasional lebih kuat: Nama Thailand lebih mudah diingat dan lebih dikenal di dunia.
  • * Pengaruh terhadap ekonomi: Dengan nama yang lebih dikenal, Thailand semakin kuat sebagai pusat perdagangan dan pariwisata di Asia.

Baca juga: Makedonia Utara, Nama Baru demi Masa Depan Baru

Berbeda dengan negara lain yang berganti nama karena faktor kolonial atau perang, Thailand melakukannya untuk menegaskan identitas sebagai bangsa yang merdeka dan bersatu. Hingga kini, nama Thailand menjadi simbol kebebasan dan kebanggaan nasional bagi rakyatnya.

šŸ“¢ Besok: Bangladesh, Negara yang Lahir dari Perjuangan Kemerdekaan

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp ChannelĀ Mulamula.idĀ dengan klikĀ tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *