
JAKARTA, mulamula.id – Pengembang kecerdasan buatan asal Tiongkok, DeepSeek, kembali membuat kejutan. Perusahaan ini mengungkap bahwa pelatihan model terbaru mereka, R1, hanya menelan biaya sekitar US$294.000 atau setara Rp4,8 miliar. Angka itu jauh di bawah perkiraan biaya pelatihan model sekelas yang biasa mencapai ratusan juta dolar di Amerika Serikat.
Informasi ini diungkap lewat artikel ilmiah yang diterbitkan jurnal Nature pada Rabu (17/9/2025). Untuk pertama kalinya, DeepSeek merinci detail teknis dan biaya yang membuat pasar global tercengang.
512 Chip, 80 Jam
Dalam laporan tersebut, R1 dilatih menggunakan 512 chip Nvidia H800 selama 80 jam. Model ini dirancang khusus untuk kemampuan penalaran (reasoning), bukan sekadar meniru bahasa.
Baca juga: Albania Tunjuk AI Jadi Menteri untuk Awasi Tender Publik
Menariknya, DeepSeek juga mengakui sempat menggunakan chip Nvidia A100 di tahap persiapan. Padahal, sejak 2022, Amerika Serikat sudah melarang ekspor chip canggih A100 dan H100 ke Tiongkok. Nvidia memastikan bahwa pelatihan utama R1 tetap menggunakan H800 yang diperoleh secara legal.
Bandingkan dengan OpenAI
Pernyataan DeepSeek semakin menarik jika dibandingkan dengan pengakuan CEO OpenAI, Sam Altman. Bos ChatGPT ini pernah mengatakan biaya pelatihan model AI fundamental bisa tembus di atas US$100 juta. Namun, OpenAI tak pernah membuka detailnya ke publik.
Baca juga: Disruptor Kini Terdisrupsi, Akhir Era atau Awal Babak Baru?
Kesenjangan biaya ini memperlihatkan dua hal. Efisiensi DeepSeek dalam memanfaatkan teknologi, sekaligus potensi munculnya poros baru dalam industri AI global yang selama ini didominasi raksasa asal AS.
Guncang Pasar dan Politik Teknologi
Awal tahun ini, DeepSeek sudah mengejutkan dunia ketika merilis sistem AI berbiaya rendah. Langkah itu memicu kekhawatiran investor terhadap dominasi Nvidia dan raksasa teknologi lainnya. Aksi jual saham sempat terjadi, menandai betapa sensitifnya pasar terhadap penetrasi pemain baru.
Baca juga: Alexandr Wang dan “Vibe Coding”, Jalan Baru Gen Z Menuju Dunia AI
Kini, dengan perincian biaya resmi yang diterbitkan di Nature, posisi DeepSeek makin kuat. Meski pendirinya, Liang Wenfeng, jarang tampil di publik, strategi efisiensi ini berpotensi menggeser peta geopolitik teknologi antara Tiongkok dan Amerika. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.