Ini Misi Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29

Foto: Cop29greenzone.

INDONESIA bersiap memainkan peran strategis dalam diplomasi iklim global melalui Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di Baku, Azerbaijan, November 2024. Diwakili Ketua Delegasi Hashim Djojohadikusumo, yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus untuk Energi dan Lingkungan Hidup, delegasi Indonesia akan memfokuskan presentasi pada capaian pengurangan emisi dan inisiatif perdagangan karbon yang telah mulai diterapkan.

Langkah Strategis Penurunan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa Indonesia akan membawa hasil penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dan mempercepat penerapan perdagangan karbon ke dalam agenda COP29.

Melalui penguatan regulasi dan kolaborasi lintas sektor, pemerintah berharap dapat mencapai target pengurangan emisi hingga 31,89 persen dengan upaya mandiri, atau 43,2 persen jika ada dukungan internasional.

Baca juga: Bursa Karbon Indonesia, Jalan Menuju Masa Depan Hijau

Hanif memastikan bahwa berbagai langkah konkret telah berjalan sesuai dokumen Nationally Determined Contribution (NDC). Dokumen ini telah disampaikan kepada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Diplomasi Perdagangan Karbon

Perdagangan karbon menjadi salah satu elemen penting dalam diplomasi Indonesia di COP29. Berbagai negara akan berkolaborasi dalam isu ini guna menciptakan pasar karbon yang transparan dan efektif.

Baca juga: Menuju Keberlanjutan, Indonesia Percepat Kebijakan Emisi Karbon

Indonesia, yang tengah membangun kerangka regulasi perdagangan karbon, mengharapkan agar skema ini dapat membantu pendanaan proyek hijau sekaligus mengurangi emisi industri.

Isu Pembiayaan Iklim yang Berkelanjutan

Pembiayaan iklim juga akan menjadi fokus penting dalam delegasi Indonesia. Tahun lalu, Indonesia telah menyetujui pendanaan sebesar $83 miliar untuk mendukung proyek hijau dalam rangka mencapai target iklim. Pembiayaan ini harapannya menjadi fondasi yang kokoh untuk implementasi program keberlanjutan di sektor-sektor utama.

Optimisme Delegasi RI

Hashim Djojohadikusumo menyatakan optimismenya bahwa Indonesia mampu mencapai tujuan diplomasi yang telah dirancang. Dengan persiapan yang matang, Indonesia akan memperjuangkan agar capaian dan paparan target ambisius dapat mendorong kolaborasi global yang nyata dalam memerangi krisis iklim.

Baca juga: Dinamika Pajak Karbon Indonesia: Ambisi Besar, Langkah Tertahan

Dengan semangat membawa solusi dan kontribusi nyata, Indonesia menguatkan komitmen keberlanjutan melalui aksi konkret. Terutama, dalam pengurangan emisi dan pengembangan pasar karbon.

Langkah ini menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam memperkuat kerja sama global. Khususnya bagi para praktisi dan pengamat yang berfokus pada keberlanjutan di berbagai sektor. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *