Kerupuk Melarat: Camilan Unik Cirebon, Digoreng tanpa Minyak

Kerupuk Melarat khas Cirebon, camilan unik yang digoreng dengan pasir panas, menghadirkan cita rasa gurih dan renyah tanpa minyak. Foto: Antara.

JIKA berbicara tentang kuliner Nusantara, Kerupuk Melarat dari Cirebon, Jawa Barat, tak boleh terlewatkan. Berbeda dari kerupuk kebanyakan, Kerupuk Melarat memiliki ciri khas yang unik, yaitu digoreng menggunakan pasir panas, bukan minyak.

Teknik ini bukan hanya memberi cita rasa tersendiri, tetapi juga mengangkat nilai tradisional dan ekonomis dari camilan ini.

Sejarah di Balik Nama “Melarat”

Dalam bahasa Sunda, “melarat” berarti “miskin” atau “sederhana,” dan nama ini seakan menyiratkan kesederhanaan dalam proses pembuatannya. Pada masa lampau, minyak goreng adalah bahan mahal dan sulit dijangkau oleh masyarakat kecil. Alhasil, masyarakat Cirebon berinovasi dengan menggoreng kerupuk menggunakan pasir.

Cara ini tidak hanya hemat, tetapi juga menciptakan cita rasa berbeda yang tak kalah enak dengan kerupuk yang penggorengannya menggunakan minyak.

Namun, penggunaan pasir ini tidak sembarangan. Pasirnya harus benar-benar bersih dan melalui proses pengeringan terlebih dahulu untuk menghindari kotoran yang menempel pada kerupuk. Proses penggorengan dengan pasir inilah yang menjadikan Kerupuk Melarat unik dan berbeda.

Proses Pembuatan dan Teknik Penggorengan

Bahan dasar Kerupuk Melarat adalah tepung tapioka yang diolah dengan sedikit bumbu agar terasa gurih. Adonan kemudian dibentuk tipis-tipis dan dikeringkan sebelum digoreng. Proses penggorengan dilakukan dengan pasir bersih yang dipanaskan terlebih dahulu dalam wajan besar.

Pasir panas ini mampu mematangkan kerupuk secara merata tanpa meninggalkan rasa yang aneh. Bahkan, teknik ini memberikan sensasi renyah yang khas pada kerupuk ini.

Baca juga: Bir Pletok, Bir Tradisional Betawi yang tidak Memabukkan

Meskipun terkesan sederhana, proses penggorengan dengan pasir membutuhkan keahlian khusus. Pengrajin kerupuk harus memastikan suhu pasir cukup panas untuk memasak kerupuk dengan baik, tetapi tidak terlalu panas hingga membuatnya gosong. Dengan cara ini, Kerupuk Melarat siap tersajikan dengan tekstur renyah dan rasa gurih yang khas.

Warna-warni Menarik dan Penyajian dengan Sambal Kacang

Kerupuk Melarat umumnya berwarna cerah, seperti merah, kuning, hijau, atau putih, yang muncul dari pewarna makanan. Warna-warna ini menambah daya tarik visual dan kesan ceria pada camilan tradisional ini, menjadikannya menarik bagi semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Salah satu keunikan lain adalah cara penyajiannya. Penyajian kerupuk ini biasa dengan sambal kacang yang pedas manis, memberikan sensasi rasa yang unik saat gurihnya kerupuk bertemu dengan sambal kacang yang kaya bumbu.

Kombinasi ini menjadikan kerupuk unik ini sebagai camilan khas yang digemari saat acara-acara keluarga atau sebagai oleh-oleh dari Cirebon.

Kerupuk Melarat dari Cirebon, Jawa Barat. Foto: Traveloka.
Pesan Kearifan Lokal dari Kerupuk Melarat

Kerupuk Melarat tidak hanya mencerminkan kearifan lokal dari segi kuliner, tetapi juga mengajarkan nilai ekonomi dan inovasi masyarakat tradisional. Penggunaan pasir sebagai pengganti minyak menunjukkan bagaimana masyarakat mampu beradaptasi dan menciptakan solusi di tengah keterbatasan.

Di era saat ini, teknik ini juga bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin mengurangi konsumsi minyak atau menciptakan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Lebih dari sekadar camilan, Kerupuk Melarat menjadi simbol ketangguhan dan kreativitas masyarakat Cirebon dalam menghadapi tantangan sehari-hari. Dalam setiap gigitan, kita bisa merasakan cerita tentang inovasi sederhana yang tetap bertahan hingga sekarang.

Peluang sebagai Ikon Kuliner dan Wisata Kuliner Cirebon

Dengan ciri khasnya yang unik, Kerupuk Melarat punya potensi besar untuk dijadikan ikon kuliner dan daya tarik wisata Cirebon. Kehadirannya yang unik, ditambah cerita budaya yang menarik, bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan internasional yang berkunjung ke Cirebon.

Kini, banyak pengusaha kecil yang memproduksi kerupuk khas ini sebagai oleh-oleh khas, dan beberapa restoran bahkan menyajikannya dalam paket wisata kuliner mereka.

Baca juga: Ampiang Dadiah, Keunikan Kuliner Fermentasi Khas Minangkabau

Kerupuk Melarat juga berperan dalam meningkatkan ekonomi lokal dengan memberikan peluang bagi masyarakat sekitar untuk melestarikan tradisi sambil meningkatkan taraf hidup mereka. Hal ini bisa menjadi model pengembangan ekonomi kreatif yang tetap berakar pada tradisi, tetapi juga relevan dengan kebutuhan zaman modern.

Menjaga Warisan Kuliner Nusantara

Kerupuk Melarat mengingatkan kita bahwa kuliner bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang cerita dan nilai-nilai yang menyertainya. Kerupuk ini bukan hanya suguhan gurih untuk dinikmati, tetapi juga merupakan cermin dari kearifan lokal, sejarah, dan kebanggaan masyarakat Cirebon.

Baca juga: Menjaga Identitas Kuliner Lokal di Era Globalisasi

Di tengah era modernisasi, menjaga keberadaan kerupuk khas Cirebon ini sebagai camilan khas adalah bentuk penghormatan terhadap warisan kuliner Nusantara yang beragam.

Jadi, saat Anda berkesempatan mengunjungi Cirebon, jangan lupa untuk mencicipi Kerupuk Melarat. Di balik renyahnya, tersimpan kisah dan nilai-nilai yang menjadikan kuliner ini lebih dari sekadar camilan. ***

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *