
Pengantar Redaksi
Mulai hari ini, mulamula.id akan menurunkan sebuah seri khusus yang mengangkat kisah-kisah inspiratif tentang penemu-penemu asal Indonesia yang telah mengukir nama di dunia internasional. Dari bidang teknologi hingga kedokteran, mereka adalah individu yang penemuannya telah memberikan dampak besar dalam perkembangan peradaban global. Dalam tulisan ini, kami akan membawa pembaca untuk mengenal lebih dekat perjalanan para penemu Indonesia yang telah mengubah dunia, serta kontribusinya yang mendapat pengakuan internasional. ***
BAGI sebagian besar orang, fondasi cakar ayam mungkin terdengar asing. Namun, bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia konstruksi, teknologi ini sudah sangat terkenal. Terutama, karena kemampuannya mengatasi masalah tanah lunak yang menjadi tantangan besar dalam pembangunan infrastruktur. Inovasi ini tidak hanya mengubah wajah konstruksi di Indonesia, tetapi juga merambah dunia internasional.
RM Sedyatmo, seorang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1934, adalah sosok di balik penemuan revolusioner tersebut. Sebuah sistem arsitektur yang memungkinkan pembangunan di atas tanah lunak, yang sebelumnya dianggap mustahil untuk dibangun infrastruktur besar. Pada masa itu, Indonesia menghadapi banyak kendala dalam pembangunan infrastruktur, terutama di wilayah-wilayah yang tanahnya tidak stabil.
Lahirnya Fondasi Cakar Ayam
Kisah penemuan ini bermula pada awal 1950-an, ketika Sedyatmo bekerja di berbagai proyek konstruksi di Indonesia. Dia menyadari bahwa banyak proyek besar, seperti landasan pacu dan gedung-gedung tinggi, mengalami kegagalan karena kondisi tanah yang tidak mendukung. Dari situlah, Sedyatmo merancang fondasi yang bisa “menggenggam” tanah dan membuatnya lebih stabil. Fondasi cakar ayam pun lahir.

Keberhasilan penemuan ini menjadi titik balik dalam dunia konstruksi Indonesia. Landasan pacu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta adalah salah satu contoh terbaik penerapan fondasi ini. Memastikan bahwa landasan pacu tetap stabil meski dibangun di atas tanah yang rawan longsor.
Membangun Warisan yang Tahan Lama
Keberhasilan inovasi ini membawa Sedyatmo pada prestasi luar biasa. Kini, namanya diabadikan pada Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, ruas tol yang menghubungkan Jakarta dengan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten. Jalan tol ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari perkembangan Indonesia, tetapi juga simbol dari temuan yang melampaui zaman.
Baca juga: Ini Presiden yang Punya 46 Hak Paten Aeronautika di Dunia
Fondasi cakar ayam telah menjadi solusi global. Dari proyek besar di Indonesia hingga jembatan di negara-negara Asia dan Timur Tengah, inovasi ini telah membuktikan dirinya sebagai fondasi yang kuat dan efisien.

Sedyatmo, Sebuah Inspirasi
Melalui penemuan ini, Sedyatmo bukan hanya meninggalkan warisan dalam bentuk teknologi. Dia menginspirasi banyak generasi muda untuk terus berinovasi dan tidak takut untuk mencoba hal baru. “Inovasi adalah kunci untuk membuka pintu masa depan,” adalah pesan yang dapat kita ambil dari perjalanan hidupnya.
Bagi kita, R.M. Sedyatmo bukan sekadar nama di balik fondasi cakar ayam. Dia adalah contoh nyata dari bagaimana ketekunan dan pemikiran cemerlang dapat mengubah dunia, bahkan dari tempat yang tak terduga. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.