
JAKARTA kembali bersiap menghadapi ancaman cuaca ekstrem di pertengahan Desember 2024. Untuk mengantisipasi dampaknya, Pemerintah Provinsi Jakarta bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melanjutkan rekayasa cuaca tahap kedua pada 12–14 Desember 2024. Upaya ini melibatkan teknologi Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang telah terbukti efektif sebelumnya.
Apa Itu Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)?
OMC adalah teknologi yang digunakan untuk mengubah pola cuaca, seperti mempercepat turunnya hujan di wilayah tertentu. Pada tahap pertama yang berlangsung 7–9 Desember 2024, sebanyak 3,2 ton garam (NaCl) disebarkan ke awan. Langkah ini berhasil mengurangi intensitas hujan di Jakarta dan mempercepat proses pengendapan di wilayah udara luar Jakarta.
Menurut Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, rekayasa tahap kedua harapannya lebih efektif. Salah satu inovasinya adalah penerbangan pesawat pada malam hari untuk memperluas jangkauan penyemaian awan.
Anggaran dan Strategi Pendanaan
Biaya pelaksanaan OMC tahap kedua perkiraannya mencapai Rp 4 miliar, bersumber dari anggaran rutin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta. Namun, jika anggaran ini tidak mencukupi, Pemprov Jakarta siap menggunakan Biaya Tak Terduga (BTT) dengan terlebih dahulu menetapkan status tanggap darurat.
Baca juga: Biaya Polusi Udara Jakarta: Rp52 Triliun per Tahun
Langkah Proaktif Melawan Cuaca Ekstrem
BMKG memproyeksikan cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir di sejumlah wilayah Jakarta. Teknologi OMC tidak hanya berfungsi mengurangi curah hujan di Jakarta, tetapi juga mendistribusikan hujan ke daerah-daerah yang lebih aman. Dengan upaya ini, Pemprov Jakarta berharap mampu meminimalkan risiko kerusakan yang timbul akibat cuaca ekstrem.
Baca juga: Jakarta Tambah 200 Bus Listrik untuk Udara Lebih Bersih
Keberhasilan OMC tahap pertama menunjukkan teknologi ini sebagai solusi strategis menghadapi perubahan iklim. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BMKG dan BPBD, memastikan langkah antisipasi yang lebih terintegrasi.
Dalam jangka panjang, Jakarta harapannya dapat mengembangkan sistem penanggulangan bencana berbasis teknologi yang lebih andal dan ramah lingkungan. ***
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel Mulamula.id dengan klik tautan ini.