NAURU sebuah negara pulau kecil di Samudra Pasifik, adalah contoh negara yang tidak memiliki pasukan militer sendiri. Sebagai negara dengan ukuran kecil dan populasi yang terbatas, Nauru mengandalkan negara tetangganya, Australia, untuk menjaga keamanannya.
Nauru, yang memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1968, tidak pernah membentuk angkatan bersenjata setelah merdeka. Negara ini memiliki sejarah yang unik karena pada awalnya hanya bergantung pada bantuan negara lain untuk kebutuhan pertahanannya. Pada tahun 1990-an, Nauru dan Australia menandatangani perjanjian yang mengatur masalah pertahanan dan keamanan.
Baca juga: 10 Negara Tanpa Militer, Rahasia di Balik Keamanan Mereka
Dengan tidak adanya pasukan militer, negara ini mengandalkan Australia untuk menjaga kedaulatan dan melindungi wilayahnya dari ancaman eksternal. Selain itu, hubungan erat antara kedua negara juga meliputi kerjasama dalam bidang keamanan perbatasan dan penanganan ancaman.
Keamanan Melalui Perjanjian dengan Australia
Secara resmi, Australia bertanggung jawab atas pertahanan Nauru. Dalam hal ancaman eksternal, seperti potensi serangan atau konflik regional, Australia akan mengirimkan pasukannya untuk membantu mempertahankan Nauru.
Hal ini merupakan bagian dari hubungan bilateral yang saling menguntungkan, di mana Nauru tetap menikmati keamanan tanpa harus membentuk angkatan bersenjata sendiri.
Baca juga: Liechtenstein, Tanpa Militer Andalkan Swiss untuk Keamanan
Selain itu, Nauru juga memiliki pasukan polisi yang bertugas menjaga ketertiban domestik dan memelihara keamanan sosial, namun tanggung jawab utama terkait ancaman luar tetap dipegang oleh Australia.
Negara Pertambangan Fosfat
Walaupun kecil, Nauru adalah salah satu negara dengan tingkat pendapatan per kapita yang relatif tinggi, berkat industri pertambangan fosfat yang menjadi tulang punggung ekonomi negara ini. Meskipun ada tantangan sosial dan ekonomi terkait dengan ketergantungan pada sumber daya alam, Nauru tetap stabil dan aman berkat hubungan yang kuat dengan Australia. ***